Kamis, 15 Januari 2015

Dia Menghanyutkanku ke dalam Lamunan Menuju Senja

Taman cerah nan permai mengawali tatapan indah kala senja itu, lagi lagi yang tepikir di dalam dada hanya sorang wanita. Wanita yang selalu di rindukan, yang selalu di mimpikan. Dengan setapak jejak jejak rindu sejak itu, bersemarak setangkuk embun di penuhi kenangan. Aku denganmu, juga senja yang mengenang di ingatan. Harum mawar mengikuti harum yang ada di tubuhmu. Harum yang penuh rindu. Wangi dan rimbun.

Sore yang penuh udara, sayup sayup layuh sendu semerbak rindu. Sang pujaan telah datang setelah angin berjabar di ingatan, di hembuskan ke pori-pori yang ada di dalam tangkai, ataupun di dahan yang indah. Semerbak lah sampai ke indra penciumanku. 

Aku tahu ini harum dari dia, iya dia yang selalu dekat saat senja yang indah kala itu. dia berdiri bersamaku, menikmati meronanya langit membuat hiup udara semakin mempesona, membuat suasana semakin seperti akulah Pangeran dan dia Sang Putri yang mempesona. Senja memeluk romantis tentang aku dan dia.