Entah mengapa hilir sendu berirama tak tentu, menggerutu seperti menjadi lawannya kebahagiaan, Tanpa tau itu takkan membuatnya kembali ke masa kebahagiaan.
Ia sedih, lalu merenung; Apa-apa pasti resah, mengingatmu juga begitu.
Entah Mengapa, tiba-tiba keadaan berubah derastis ke angkah jarum jam yang tak disangka, membolak balikkan hati. Yang awalnya senang lalu sedih, tapi, yang ku dapati tak lagi kebahagiaan melainkan perih yang membuatku mengais seperti ini.
"Ingin ku iris segala penyebab luka, sedih hingga perih sampai luka semuanya hilang di telan bara. Pedih semakin sakit, terluka lalu membengkak dan membesar begitu saja"
Lagi dan tanpa perkembangan hati, semuanya menjadi merubah mood yang riuh gembira menjadi riuh senduh, hiup layuh di telan waktu.