Kamis, 06 Maret 2014

H A T I .

HATI . . .
Apa kau tau pagi itu HATI sedang berkicau semaunya, merabah kata demi kata yang ia dapat, ternyata HATI tau apa yang akan ia lakukan. Saat Gelisah mendekat perasaan perlahan menampakan diri, tanpa di suruhpun ia bergegas keluar. Aku tak suka dengan keadaan ini, membuat tubuhku menggerutuh tak menentu. Aku benci kenapa mesti ada hati yang berkicau di pagi itu. Kau tau betapa lemahnya hati daripada aku sendiri. Mungkin aku begitu hina dengan kelemahan itu.

Merambat tak tentu arah, Darah ini mengalir ke seluruh urat-urat yang kecil membuat bisikan tubuhku seakan melemah. Aku tak kuat dengan keadaan ini. Aku takut HATI tak bisa menahan amarahnya. Saat kau sapa dengan kuat "Siapa yang ada di HATIMU sekarang?" Lantang terdengar keras, Aku hanya menundukan kepala dan tidak tahu menahu tentang ini.
Kenapa disaat HATI sedang di sidang dia malah menggigil ketakutan. Bukankah HATI itu lembut, yah jelas ia merasa ketakutan sendiri. Sama juga dengan lelaki yg lain, Tak ada satupun yg kuat menahan keadaan itu. Jelas sudah terlihat kalau Seorang Lelaki itu lemah dengan gertakan keras dari seorang Wanita. Bukankah begitu ?

Aku perlu mangasih kode dengan keadaan seperti ini, tentu itu lebih baik sebelum hati membisu dan memendam keadaan yg rumit ini. Mengapa seseorang mempertanya-tanyakan HATI yg buntuh dengan sikap seadanya. Melontarkan pertanyaan lagi, dan lagi-laginya aku terpuruk terpojok menahan Amarah. Meringis lagi lagi meringis, tersesak di dada yg menahan batin, berkecambuk di gejolak. Aku tak kuat dengan ini, Sungguh aku tak bisa membuatnya semakin kuat. Aku lemah . . Begitu lemah . Sungguh HATI tak mau bersahabat di pagi itu. Terbayang-bayang di benak pertanyaan, lagi oh lagi aku sungguh lemah. Aku memeras perasan dengan kuat,, Tapi aku tak bisa . Aku sungguh malu dengan ini. Laki macam apa aku, Begitu saja tak bisa ku hadapin. Masih terpojok tersipuh ketakutan . Lemahnya HATI ini.

Dari harapan Setelah HATI memojokkan ku dengan (1) satu Pertanyaan yg membuatku merasa kaku, terpuruknya aku dengan ini. Memang HATI tak bisa memendam berlama-lama tentang perasaan, Apapun ceritanya HATI akan lemah seiring Adanya pikiran yg bercampur aduk. Aku lelaki yang lemah dengan Perasaan, Gampang tergoyahkan oleh amarah . Sampai sekarang pun HATI memang salah satu anggota tubuhku yg tak bisa ku kalahkan, Dia selalu membuatku Tertegum malu. Layuhnya perasaan yang meredam membuat semuanya tertahan di sesak dada yg tadinya tegar kini menjadi rapuh, Serapuh harapan yg keluar dari jawaban pertanyaan itu. Huuh Aku memang Lemah jika berbicara lewat HATI .


-- Fikri Ibrahim hrp










Tidak ada komentar:

Posting Komentar