Jumat, 14 Maret 2014

Tak Perlu Sempurna

Sadarkah aku bukan apa-apa dimata yang kasar, aku tahu itu. Tapi kenapa begitu terpuruknya kehidupan sekarang. banyak permintaan yg ku alami. aku ingin menjadi sempurna, Aku ingin menjadi sempurna ; semm sem purrnaa. Kata-kata itu masih membayang-bayang di pikiran. Seperti ada burung yang sedang terbang di atas kepalaku mengejekku untuk menjadi seorang yang sempurna. Akupun benar-benar terpuruk menahan sedih. Tuhan tunjukkan aku ke jalan menuju kesempurnaanmu. Mengeluh lah yang ku tau saat itu. Menggerutu, nyeletuk ke pikir yg mendalam. Sampai berdo'apun aku selalu mengeluh. Kenapa aku tak pernah puas menjadi pribadi yang sebenarnya diciptakan Tuhan paling sempurna diantara makhluk ciptaaan yang lainnya. Aku tau tapi kenapa aku selalu begini. Tuhan tuhan tuhaann .

Sampai berapa bulan berjalan pun kekeluhan ku masih tertata di pikiran, Dia merusak semuanya. Aku benci begini. ahh memang tak ada puaspuasnya aku menjadi seorang manusia. Terlalu mendalami apa yang aku pikirkan, bukankah itu bisa membuatku seakan orang yang tak waras. Perasa tapi tak terlihat. Iya aku merasakan kalau aku termasuk mahkluk yg paling sempurna tapi aku tak melihatnya, aku hanya menutup mataku dengan ketidaksempurnaan. Bodoh bodoh memang. Tepikir dalam benak aku berpikir siapa yang menciptakan? Aku merasakan apa yang terjadi siapa yg menciptakan? Bulan bukan. bintang bukan, apalagi matahari. Tapi siapa? Aku sempat hilang akal saat itu, tergila-gila dengan namanya kesempurnaan. Aku mencubit tanganku sekuat-kuatnya. Sakit. Teriakku dengan kuat sangat kuatt. Aku mengucapkan Tuhan tapi aku belum tau Sebenarnya Aku di ciptakan Tuhan. Aku memang benar-benar sudah tak waras. Tuhan pun aku tak tau , tapi kenapa ku mengucapkan kata Tuhan. Tiba-tiba air mata keluar sendirinya. Ada bisikan lembut seakan menekatkan kepercayaanku "Kamu tau kenapa kamu mengeluarkan air mata tanpa sebab? " Kenapa kamu merasakan kesakitan saat mencubit tanganmu. Itu karena kamu adalah ciptaan Tuhan. Tuhan, iya Tuhan. Dia itu ada dimana-dimana. Dia yang menciptakan kamu kesakitan, menciptakan kamu ngeluarin air mata. Dia Penciptamu, Dia Maha Agung dari segala Ummat. Masih melihat terkesima di pikiran yg membisikan itu. TUHAN . Aku sadar bahwa tuhanlah yang menciptakan aku. Aku terbangun dalam bisikan itu. Dan mengucapkan syukur yg tiada taranya. 

Ternyata Aku sudah tau Siapa Tuhan. Dialah segala dari segalanya, menciptakan aku dengan seperti manusia yang utuhnya. Aku bercerita tentang diriku sendiri. Aku memiliki tangan yang sudah di ciptakan dia untuk kegunaan di jalan dia, Aku punya mata yang bisa melihat keseluruhan ciptaannya. Aku memiliki kepala, kaki dan tubuh yang sudah di rancang dia dengan seutuh-utuhnya. Sempurnanya ciptaan DIA. Aku semakin menerka-nerka begitu Hebatnya ciptaan dia. Keluhan ku semakin terbakar dengan semangat. Aku terdiam sejenang dalam riang. bisikan kecil tiba-tiba datang Kamu tak perlu sempurna sesempurna yang kamu bayangkan, karena kamu sudah begitu sempurna Di mata orang lain. Kamu harus mensyukuri itu . Tiba-tiba mataku yang tertunduk malu langsung berdiri tegak ke atas dengan tegapnya. Menekatkan dengan sekuat batin AKU TAK PERLU SEMPURNA karna aku sudah di ciptakan sesempurna-purnanya .

Fikri Ibrahim
Follow Tweet @co_beim


2 komentar:

  1. sebelum di posting, coba deh cek pratinjau. ada di samping tombol simpan. karna tulisannya masih berantakan. ada kata yang perlu di kasih tanda. ada yang double hurufnya. coba deh

    BalasHapus
  2. Itu sengaja kok. Tanda garis (-) gak ku buat. karna aku baru menyukai tulisan sambung begitu. jadi kesannya memang double. sebenarnya biar di bca lebih cepat gitu. misalnya (apapa, puaspuasnya) . itu sengaja kok gak di buat garis penghubungnya.
    Untuk kritikannya makasih banget . semoga tulisanku semakin rapi. Wajar masih pemula :)

    BalasHapus