Senin, 27 Januari 2014

Manisnya Negeriku

Memang manis, manis Gula-gula
Begitu juga negeri kita tercinta
Banyak suku, Suku dan Budaya
Ada Jawa, Sumatera sampai Papua


Semuanya ada disini
Hidup Rukun damai berseri-seri


Ragam Ummat, Ummat Budayanya
Ada Islam, Ada Kristen Hindu Budha
Semuanya ada disini
Bersatu di Binneka Tunggal Ika

Indonesia, ..
Negara kita tercinta
Kita semua wajib menjaganya
jangan sampai kita terpecah belah Oleh pihak lainnya
 

Pancasila , ..
Dasar Negara kita
Dengan UUD tahun 45-nya
Jangan Sampai kita di adu domba
Oleh Bangsa Lainnya


Karya Pujiono Indonesian Idol
Created by Fikri Ibrahim hrp

Rabu, 22 Januari 2014

Mempercepat Hubungan Itu Tidak Baik

Pagi, Terdengar hendphone bergetar. Semula membuka mata yang penglihatan gelap menjadi terang secerah hari itu. Karna yang pertama di cari setelah bangun tidur itu tak lain adalah Hendphone. Hendphone sudah menjadi teman dimana pun berada, itu sudah pasti. Dilirik ke arah lampu yang berkerlip hijau lalu dua detik kemudian menjadi biru, biasanya Ini pertanda ada Satu diantara banyaknya Pesan atau pun Chat yang masuk ke ruangan berkerlip ini. 

Ketika di lirik, benar dugaaan yang tadinya masih melenceng kini pas dan tepat dipikiran yang masih melayang-layang. Ada ucapan lembut yang membuat senyuman di kala itu terkesinambung senang, Raut wajah yang tadinya masih lusuh dengan mata yang layuh kini berubah seketika. Selamat Pagi buat yang lagi ku rindukan. ada

Selasa, 21 Januari 2014

Salah satu arti Media

Salam di tengah Polusi udara yang sengsara akan hangatnya itu, berjalan seperti biasa dengan asap sederhana bukan kemewahan. Panas sengatan ini semakin menggila dengan bisa diibratkan pepohonan yang tinggal di neraka dunia. Begitulah yang mencekam di kedua mata dan kedua telingah bahkan diseluruh tubuh yang lemah dengan kekuatan yang full power. 

Bisa bersyukur itu hal yang lazim untuk diletakkan di batin, di kehidupan sehari-hari tanpa ada keluh-keluhan yang merajalela di masa-masa yang dihantui sekarang. Merajuk bukan lagi perlakuan masa yang modern ini. Dengan instan kita bisa menari bersama, mencari kesenangan tanpa merajuk dan mengeluh. Satu lagi hal yang sering diucapkan. Galau (dilanda kedilemaan masa remaja merajut dewasa) itu sering terjadi.

Sabtu, 18 Januari 2014

Mengenal Pahit dulu pasti Manis :)

Harus mengucapkan salam mungkin lebih ramah dan lembut di telingah yang bisa mendengar dan membayangkan tulisan tulisan ini. Selamat Malam atau pagi walau ini sebenarnya tengah malam . Semoga saja tulisan kali ini bisa membawa ke suasana tertidur pulas bukan membayangkan lebih dalam .
 
Ditengah malam, ada dingin di suhu tubuh. dingin yang bisa masuk perlahan demi perlahan ke selah pori tubuh. Badan semakin dingin, khususnya ingatanpun semakin lemah walau keadaan yang kacau ini bisa mengubah menjadi tulisan-tulisan kecil. iya sepertinya. Menghirup salah satu ciptaan Tuhan yang tiada henti-hentinya habis adalah salah satu kasihmu kepada makhluk hidup. Tentunya manusia yang bisa mengucapkan rasa syukur yang menjunjung tinggi kenikmatan ini. 

Kamis, 16 Januari 2014

Keinginan itu Tak Segampang Meminta

Aku kembali dengan ingatan yang lemah, lentur di bekuan otak. Merasa lagi-lagi ada yang menjanggal di benak kecil ini. Setiap harinya seperti biasan-biasan Cahaya berlinang, bersandar dibawah terik matahari setelah tadi malam melewati Rembulan cerah di hiasai kerlap kerlip bintang. Mengasah dan bertanya, Hendak kemanakah aku ditahun-tahun berikutnya? Apa masih saja begini, masih saja berhenti di topangan Abang dari anak pertama Ibuku. Sekecil masalah ini terus menghantam dipikiranku yang lemah. Aku memang lemah dengan kedilemaan yang sudah terjadi 2 tahun melewati masa-masa Sekolah Menengah Atas.

Tanpa terasa sudah 2 Tahun menjadi pekerja yang menikmatin kesenangan sedih dan dukanya bersama kertas-kertas Kosong, dengan Copyan yang lebih dari ribuan kertas. Hal ini memang sudah dekat dan melekat semenjak baru Lulus dari masa-masa belajar, belajar dengan tulisan-tulisan Formal yang diajarkan Seorang Guru tanpa tanda jasa. Dengan memakai seragam,

Rabu, 08 Januari 2014

Hirupan yang tak sama seperti Senja

Aku duduk tersandar di bahu bumi, melirik sedikit demi sedikit keindahan. Memandang, membayangkan kelembutan udara segar . Kicauan merdu memanggilku, dia berucap "hiruplah sesukamu" Sesuka yang pernah menjatuhkan hatimu. Ingatkan tekat yang indah diantara indahnya Udaramu. 

Berdiri diantara kicauan, kasar sampai lembut. Hirupan ini semakin mendesak ke dada menusuk lalu merenggut labirin labirin kecil menggoyahkan ingatan tentang Senja , Senja yang be-rirama, Senja berwarna Oranye dihiasi kebiru-biruan di langit. Udara dan senja seakan menyatukan hiasan.

Selasa, 07 Januari 2014

Curahan sedikit

Aku kembali menyapa tulisanku, tulisan yang masih kecil, Pemula. iya sering disebut begitu. Awalnya aku tak bisa membuat bahkan merangkai kata demi kata yang sudah ku tulis di Blogku yang Pertama sampai yang ke 14. Ada rasa Haru dan bingung saat semua Teman bahkan Sahabat bisa bercerita tentang apa yang sudah terjadi di tulisan tulisan itu.

Malam ku tatap dengan kelembutan kedua mata dan kelopak yang berkedip. Aku tak henti hentinya bercerita tentang kata kata yang mempuitiskan cerita, Seakan cerita cerita kecil ini di sanjung sama si pembaca. Banyak cerita yang mengejutkan Saat tulisan ku berubah

Senin, 06 Januari 2014

Pelukan ini seperti Ibu

Sore, kini aku keluar di bawah rintihan gerimis yang membuat aku merindu. Dalam hitungan detik yang telah memutarkan siang menjadi kelam . Suara buliran rindu yang turun dari atas sana ku hiraukan. Aku berjalan tak henti arah, mengingat kalau air yang turun ini Air yang tak biasa dari biasanya. 

Berawal laju kendaraan yang menunjukkan dimana tempat yang seharusnya bersinggah di bawah buliran, buliran yang membuat kerinduan. Iya, Ada Rindu di balik kesenjangan bulir yang turun sedikit demi sedikit.

Rabu, 01 Januari 2014

Otak yang berangan-angan

Berawal mentari yang menyinar disudut kota. ditengah-tengah gemerlap rintihan sinar yang tak kunjung reda. Berjalan merodai dunia, mengutarakan pendapat yang membawa mimpi bersama, bercerita masa depan. Gimana kalau kita bermimpi dari sekarang, kita harus mengutarakan 1(Satu Motivasi) 1 Kalimat yang tak pernah padam di ucap bibir tegas . Mimpi tak perlu berhayal jauh, cukup dekatkan di hati dan ucapkan "Mimpi paling indah itu berwarna dengan siapa pun dan tak pandang keladi dengan pergaulan".

Seru-seruan dengan masa depan itu lebih seru dibanding dengan bermimpi ke belakang. Pikiran yang berlogika konyol ngawur kadang bisa menjadi motivasi ke siapapun. Kata-kata yang keluar