Rabu, 01 Januari 2014

Otak yang berangan-angan

Berawal mentari yang menyinar disudut kota. ditengah-tengah gemerlap rintihan sinar yang tak kunjung reda. Berjalan merodai dunia, mengutarakan pendapat yang membawa mimpi bersama, bercerita masa depan. Gimana kalau kita bermimpi dari sekarang, kita harus mengutarakan 1(Satu Motivasi) 1 Kalimat yang tak pernah padam di ucap bibir tegas . Mimpi tak perlu berhayal jauh, cukup dekatkan di hati dan ucapkan "Mimpi paling indah itu berwarna dengan siapa pun dan tak pandang keladi dengan pergaulan".

Seru-seruan dengan masa depan itu lebih seru dibanding dengan bermimpi ke belakang. Pikiran yang berlogika konyol ngawur kadang bisa menjadi motivasi ke siapapun. Kata-kata yang keluar
dengan seadanya bisa berubah menjadi ke masa depan sepertinya. Iya, Masa depan dengan 2013 kealay-alay'an lalu. 

Sekarang, ini sudah mendekati roda yang berputar lebih cepat dari kebiasaannya. Berlari juga gak bakalan berguna kalau tidak tau apa tujuan berlari. Melangkah juga, satu langkah, dua langkah tak kunjung lelah kalau masih berangan yang ada di benak pikiran. Waktu yang singkat bahkan lama tak akan bisa melanjutkan masa depan tanpa kafasitas otak yang berpikir .

Sekencang-kencangnya otak berlari, pasti ada hentinya. Dia pasti berhenti akan kelemahannya. Iya, dia tak akan tinggi kalau di paksa dengan angan-angan yang berlebih dari Kemampuan. Semua akan indah, akan sampai ke titik jenuh otak berenggut dengan ketinggian khayalan. 

Walau sekarang tak duduk di Perkuliahan yang seharusnya dijalani dengan usia yang sudah lebih dari ketuaan masa remaja. Tak henti-hentinya semua angan-angan berenggut di rumpun otak. Aku mau ini, aku mau itu, aku mau semuanya. Itu harus !
Satu kalimat itu sudah ku utarakan lewat bibir yang tegas. Selamat menguji kemampuan otak yang berlebihan dari kafasitasnya. 

Semua angan-angan dan keinginan tak bisa di bawa kemana saja, tapi tancpkan di kemampuan otak yang tersembunyi. 


By : Fikri Ibrahim hrp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar