Selasa, 21 Januari 2014

Salah satu arti Media

Salam di tengah Polusi udara yang sengsara akan hangatnya itu, berjalan seperti biasa dengan asap sederhana bukan kemewahan. Panas sengatan ini semakin menggila dengan bisa diibratkan pepohonan yang tinggal di neraka dunia. Begitulah yang mencekam di kedua mata dan kedua telingah bahkan diseluruh tubuh yang lemah dengan kekuatan yang full power. 

Bisa bersyukur itu hal yang lazim untuk diletakkan di batin, di kehidupan sehari-hari tanpa ada keluh-keluhan yang merajalela di masa-masa yang dihantui sekarang. Merajuk bukan lagi perlakuan masa yang modern ini. Dengan instan kita bisa menari bersama, mencari kesenangan tanpa merajuk dan mengeluh. Satu lagi hal yang sering diucapkan. Galau (dilanda kedilemaan masa remaja merajut dewasa) itu sering terjadi.

Mengapa semua asyik dengan media sosial yang merajalela, tanpa pikir panjang tak ada lagi perlu ditinggalkan kalau media ini sudah tak asing lagi diperbincangkan. Tapi kenapa masih banyak yang kurang mengerti apa tujuan di hijaukannya media ini, disuburkan terus seperti dedaunan yang menghijau. Bercerita didinding media saja sudah tak ragu lagi di pertontonkan. Maka sekarang yang instan lah disukai setiap kalangan, setiap makhluk yang sudah mengenal apa itu media sosial. 

Selanjutnya, kalau media dihapus kepada siapa lagi kalangan ini membuat harapan dan do'a di dinding media. Ada dua hal yang kita temui. Pertama ; Kegalauan yang merajalela sama seperti pohon yang keguguran bukan lagi hijau yang terlihat tapi kesengsaraan di masa sekarang. Ada manfaat dan kekurangan juga tanpa media ini. Kedua ; Kesenangan, karena di masa ini banyak Orang tua yang kini rambutnya hitam menjadi Putih . Ada rasa kasihan yang mewanti-wanti untuk kesenangan ini. Di baliknya pasti Orang tua tak mau anak-anak yang belum sewajarnya sudah mengenal apa itu media sosial, jadi karena capeknya memperingatkan rambut yang hitam lama-kelamaan berubah seiringnya daun yang hijau kini menjadi kering.

Apa yang terjadi sekarang tanpa masa depan di dinding media itu sudah harus dirancangkan. karna hal yang sepele itu banyak efeknya untuk perputaran Aplikasi di media .Walau kurang mengerti kegunaannya, yang namanya perkembangan itu harus di lewatkan tahun demi tahun. Sederhana tapi penuh makna yang membiru.
Salam kembali kepada si pembaca yang baik hati, sebaik Awan yang biru. 

Fikri ibrahim Hrp.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar