Senin, 30 Desember 2013

SELAMAT KETEMU SINAR SENJA KOTA

Selamat kembali hari-hari lelah yang setiap kalinya menciptakan rerintihan kenangan, seindah bulir cahaya percikan air lembah.  Selamat Kembali juga penikmat udara yang segar dengan hijaunya dedaunan mu.
Siang memang indah, cuaca yang merdu dengan sapaan angin sepoi. Aku tersadar di atas penepian tempat ku bersandar, dari sandaran yang lusuh berpindah pindah tak tau arah. Kini Siang harus ku lewati dengan sengat-sengatan cahaya ciptaanmu .Tiada henti aku mengucapkan rasa kenikmatan yang setiap kalinya selalu menghampiri di penciuman udaramu.

Berpuluh tahun aku sudah merasakan kenikmatan ini, ciptaan yang selalu di syukuri dengan kepuasan batin. Kini di Akhir tahun banyak perubahan yang tak ku duga-duga. Menjadi abang diantara dua adik yang bisa menjaga ibuku. Menjadi pondasi yang kekar, Walau terkadang semua keluh-keluhan ku acungkan . Tapi, Semua tak ada hentinya nikmat hari-hari kenangan ini. Setiap kali aku menikmatin, tak pernah sedikitpun sesal yang datang, rasa kekurangan, walau memang semua harus dijalanin dengan rasa keikhlasan.

Sabtu, 28 Desember 2013

Takut malam tak bisa nerima sedihku

Hai Malam, Hari ini kamu tegas banget. kamu bisa berbicara dengan Aku dan kisah-kisah ku . Menyapa seluruh indra yang ada di dalam tubuhku bahkan sampai yang pernah merasa sesak di dada juga kamu menyapanya. Kamu sungguh malam yang penuh dengan cerita-cerita Galau, Sedih. iya sedih bukan.

Aku punya banyak cerita yang harus keluar dengan ucap kasar sampai lembut. "Malam" ,, Kamu tau kan aku sudah begitu sayang sama kenangan-kenangan kemarin, kisah suka duka ku. kamu tau kan ? Kamu harus tau itu !. Aku marah dengan gertakan Emosi enyah !! Aku menangis

Jumat, 27 Desember 2013

Menahan itu indah

Pertama, Kangen kangen, kangennnn . itu yang selalu tersentuh bahkan Selalu di ketuk hati yang paling kecil. Bersambung dengan tali kecil yang mengikat dua Perasaan yang memang sudah memendam rasa. Bergejolak kecil demi kecil lalu tumbuh dengan pacuan sinar matahari . Tanpa sadar dalam stimulus tali itu semakin menjadi panjang dan tak beraturan. Ada rindu yang tak bisa di ungkapakan. 

Saat Rindu menjadi ejekan, menjadi ego yang belum pasti kapan kesampaiannya. Masih menatap ke diri sendiri dengan runyam muka yang lusuh, yang pahit terus mimik yang selalu dihantu-hantui kerinduan.

Selasa, 24 Desember 2013

Keringat Asin

Selamat keluar di sore mendung. Kali ini aku ucapkan sedih dengan tegar batin, lalu ku resahkan semua keringat ini di masa depanku. Aku tau kalau keringat bercucur lebih cepat dari yang ku duga. 
Cuaca , Udara bahkan Suhu yang mengendap, Ruangan yang anti akan Air conditioner (AC) = Mesin Pendingin . Ku Pasrahkan keluar begitu saja keringat ini. Air, asin bila di rasa, Pahit bila tersakiti.

Bangun Pagi di Hembus bisikan, Suara merdu kadang runyam Kuat. Bangun.Bangun ... Itu lah yag terdengar saat pertama ku buka kedua mata dan mengangkat tubuhku dengan semangat . Tempat tidur yang lusuh,

Senin, 23 Desember 2013

Senyuman manja lebih dari teman

Minggu, Pekan ini memang menyenangkan. Senang yang bercumbu dengan kegembiraan lalu sedih sudah menjauh dari ingatan. Tanpa kenal lelah, terik cahaya yang menyengat di kulit tak peduli seberapa panas lagi. Kali ini memang harus beruntut, bernostalgia . iya “Aku dan kamu” 

Sepeda Motor yang sudah menjemput ku kini ku nyalakan dengan girang tak karuan. Tanpa pikir yang lain-lain tujuan kita sudah di planning sejak 2 pekan yang lalu . Saat Banyak yang bercerita jikalau tempat yang segera kita kunjungi itu mengasyikkan . Lucunya masih saja bertanya.

Kamis, 19 Desember 2013

Cerita Sahabat Sama Dengan Pacar

       Sore, tidak begitu sore kali. Suara Kendaraan Lalu lalang kesana kemari . Asap yang menaburi jalanan, tak peduli untuk menunggu di tepi jalan yang ada trotoar itu. " Duduk menepi,  sepuluh menit kemudian berdiri . Lihat jam Masih Pukul 16.15 Wib . Pesan singkat di ketik, Sudah dimana ? Lalu di hapus lagi. Aku terdiam sejenak.
       
       Langit tampak agak mendung , rada kabut di awan yang diatas.  Kini tangan harus mengeluarkan yang sudah dipendam. Kamu sudah dimana ? Sending ..... "Pesan Singkat" .

Selasa, 17 Desember 2013

Matahari Takud

Rebahkan, Hening seketika
Kosong yang masih berkhayal panjang
Bulan bertanya
Apa ini yang namanya "My Life" ?
Ada bisik sekejap terucap
Ini Hidup Bukan Cerita Dongeng
Lalui saja, Hiraukan Pikiran menjengkelkan
Bulan terus bersinar, Secerah tak terhingga
Bintang mendampingi di sekelilingi Cahaya terbesar didunia itu
Purnama kini sudah terlihat merona, oranye
Dibawah sinar, Bintang seakan menari-nari dan kerlap-kerlipnya muncul
Ingat ! 
Bahwa Aku adalah Ciptaan Tuhan yang paling Agung
Besar Ukuranku, Kekuatan Cahayaku juga
Apa ini Benar-benar namanya My life ?

Apa ini kehidupan
Tapi aku masih merasa kosong
kosong yang tak kunjung jua bertatapan dengan matahari

Jikalau Jodohku Matahari, Dunia ini memang benar nyata tidak ?
Takut, Jeritan semakin mengoyak saat aku harus berjodoh dengan matahari
Kiamat terlintas di benak Takud, Pilu, Pasrah.
Hanya menyerahkan semua kekosongan ini ke My life 
Tuhan akan tau Kalau Jodohku itu Matahari .
Tapi Bukan Hari ini !

By : Fikri Ibrahim Hrp

Bintang itu "Ibu" ku

Hallo kenangan, kini kita harus bertemu dengan tulisan-tulisan singkat walaupun nyatanya kenangan yang dilalui tak sesingkat tulisan ini. Raut wajah yang selalu berubah, kadang tebar senyum saat senang riah kita rasakan. berbalik juga saat sedih yang datang . tak jarang kesedihan itu kita perlihatkan dan tak jarang kesenjangan waktu yang mengubah Rindu menjadi tabuh.
Melati, Mawar Merah, Bunga Kenanga . Semua indah bukan. indah dipandang dengan sepenuh hati. di jiwai dengan harum aroma . Walaupun belum pernah menghantarkan langsung dihadapan kenangan kita. Tapi aku yakin pasti lebih harum kenangan yang kita tempuh berdua selama ini .

Tak perlu mengecewakan kesedihan, hanya memandanginya dari jauh , Agar kenangan yang pahit bisa mengubah garam menjadi gula. Manis. Semanis dulu :)

Ada Rindu dengan tulisan yang baru di ketik dengan Sepuluh jari ku. Jari yang berjalan sendiri seiring berjalannya kenangan itu . kamu juga pasti akan merasakan ketikan ketikan yang berjalan ini. Walau sesulit saat aku mengatakan "Aku suka Kamu" berat ! . Mulut seakan terkunci. hanya saja pesan singkat yang menghantarkan Firasat Hati yang di pendam . Legah, yang awalnya kasar kini menjadi halus saat kedua hati itu saling membuka. 

Kini Kenangan tetap tersimpan Rapat di pikiran Hati , pikiran Aku dan Kamu .

-- Fikri Ibrahim

Minggu, 15 Desember 2013

Bersyukur :)

Pejalan kaki, langkah yang dilangkahkan kini berbeda dari biasanya. Heran sekejap, pikiran tak karuan. Panas terik matahari terus menancapkan sinarnya ke tubuh ini. Raga yang penuh dengan kesabaran harus bertarung dengan Emosi, dengan drama hari-hari yang dilampaui.
Menyapa lembut. "Mau beli pak? Mau beli nak? Sambil tersenyum melengkung. :) " kadang si pembeli hanya ingin tau saja apa yang di dagangkan, tak sekedar melihat, adapula yang menghiraukan. 
Bener-bener menguji kesabaranku. BatinNenek tua yang masih berjalan sperti "Anak muda"

Arti Seni dibalik Senyuman :)

Malam kini sudah berlalu, Senja juga pergi dengan seiringnya perputaran Bumi. kini harus aku sesalkan tak melihat senja, tak melihat matahari mengecup lidah bumi di ujung laut. kini aku hanya tersenyum mengabaikannya seakan tak ada yang perlu disesali karena esok masih panjang. 

Esok benar, karena "Senyuman" itu punya banyak arti. Senja saja masih bisa tersenyum walau nyatanya pahit . iya pahit. Dia harus Berpisah dengan Siang Hari yang penuh dengan debu dan kenangan setiap hari yang dilaluinya. 

Pekerja Besar Hati

Pekerja bukan kegiatan yang menjengkelkan melainkan sebuah kegiatan yang semua makhluk hidup butuhkan. bener kata Pepatah "Tak ada yang tak mungkin Selain Bekerja"
Walau Hidup diterjang panas, keringat bercucuran, di terpa angin dingin dikala hujan tiba. demi menutupi kebutuhan . Siapa sangka apapun akan dilakukan, di usahakan. 
Begitulah hidup, Tanpa diketahui bekerja itu salah satu ibadah dijalan Allah.
Siapa salah, Siapa tau . Pekerja Bisa menunggu konsumen dengan selalu tersenyum saat konsumen hanya menggelengkan kepala saat disapa. Menole kesamping seperti pura-pura menghiraukan.
Kini Lebih nikmat menjadi Pekerja Besar Hati yang terlihat selalu di raut mimiknya senyum :)
By : Fikri Ibrahim Hrp