Selamat keluar di sore mendung. Kali ini aku ucapkan sedih dengan tegar batin, lalu ku resahkan semua keringat ini di masa depanku. Aku tau kalau keringat bercucur lebih cepat dari yang ku duga.
Cuaca , Udara bahkan Suhu yang mengendap, Ruangan yang anti akan Air conditioner (AC) = Mesin Pendingin . Ku Pasrahkan keluar begitu saja keringat ini. Air, asin bila di rasa, Pahit bila tersakiti.
Bangun Pagi di Hembus bisikan, Suara merdu kadang runyam Kuat. Bangun.Bangun ... Itu lah yag terdengar saat pertama ku buka kedua mata dan mengangkat tubuhku dengan semangat . Tempat tidur yang lusuh,
Berantakan, Bantal yang berserakan kemana-mana, masih kabur dalam penglihatan. Usahakan tarik nafas yang segar, sesegar pagi yang merangkul ku. membawa ku ke stimulus untuk bekerja . Tak peduli segelap mata memandang, kabur, tampak kunang-kunang, yang selalu ada di benak Bagaimana bisa keringat ini menjadi hasil untuk masa depan. Hasil yang bisa membawa senyum orang-orang terdekatku .
Berantakan, Bantal yang berserakan kemana-mana, masih kabur dalam penglihatan. Usahakan tarik nafas yang segar, sesegar pagi yang merangkul ku. membawa ku ke stimulus untuk bekerja . Tak peduli segelap mata memandang, kabur, tampak kunang-kunang, yang selalu ada di benak Bagaimana bisa keringat ini menjadi hasil untuk masa depan. Hasil yang bisa membawa senyum orang-orang terdekatku .
Aku berjalan mendekati dimana setiap orang selalu menghadirkan dirinya ke kamar mandi, menggantungkan handuk di tempat biasa. Lalu menikmati suasana kamar mandi yang sejuk. Sabun, Odol, Sikat gigi dan kain penutup saat mandi menjadi sahabat yang setia. Bila salah satu diantara itu ada yang tak nampak, semua pasti berantakan . Resah, sama seperti hati, jika ada yang hilang satu diantara yang melekat pasti berantakan.
Usah ku pikir, Semua pasti runyam berantakan . Apa yang gak ada harus di usahakan dengan pengganti. Apa pun yang ada, seperti tak ada rotan akar pun jadi.Pagi sudah melanjutkan dengan panasnya terik matahari, karna aku berada di dataran tinggi yang tak begitu jauh jaraknya dengan jengkalan matahari . Panas tak ku rasakan, ku hiraukan begitu saja. semua demi si masa depan.
Ini memang selalu dan harus ku rutinin setiap hari, bekerja dengan mesin yang mengeluarkan Kertas hasil copy-copy'annya. kadang berserak ntah kemana-mana, file-file yang perlu dan pengunjung yang rama dan pembeli sopan akan tutur bahasanya . :)
Pagi, Siang bahkan malam. Harus ada yang ku hasilkan demi keringat yang bercucuran ini.
By : Fikri Ibrahinm Hrp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar