Senin, 23 Desember 2013

Senyuman manja lebih dari teman

Minggu, Pekan ini memang menyenangkan. Senang yang bercumbu dengan kegembiraan lalu sedih sudah menjauh dari ingatan. Tanpa kenal lelah, terik cahaya yang menyengat di kulit tak peduli seberapa panas lagi. Kali ini memang harus beruntut, bernostalgia . iya “Aku dan kamu” 

Sepeda Motor yang sudah menjemput ku kini ku nyalakan dengan girang tak karuan. Tanpa pikir yang lain-lain tujuan kita sudah di planning sejak 2 pekan yang lalu . Saat Banyak yang bercerita jikalau tempat yang segera kita kunjungi itu mengasyikkan . Lucunya masih saja bertanya.
“Hendak kemana kita? “ sudah ikutin saja kemana jalan sepeda motor ini berpacu . Tapi kan panas. Sudah ikutin saja. Tanpa banyak beban yang dipikirkan. Iya deh, Jalanin saja, aku percaya sama kamu. Kemana pun kita akan berpacu Aku sudah tau gimana kamu koq “Sontak dalam hati .
              
      Sambil basa basi, hal yang paling konyol itu di tanya lagi untuk yang kedua kalinya. “Apa kamu sudah makan tadi ?” sudah. Kapan? Yah tadi sebelum berangkat . oh iyaa ya. Padahal tadi aku udah bilang loh sama kamu. Heehe “ketawa’ yang berlebihan keluar apa adanya . Cuman Basa basi doang koq. Iya iya, tau .
Ehh, Ngomong-ngomong Tadi kamu uda pamitan belum? Jangan bilang kamu gak pamitan. Aku gak suka kalo keluar gak pamitan gitu. Iyaa, udahnya “Dengan suara lembut yang meyakinkan batin.
beneren kan? Jangan nanti kita di cari-cari sama Ayah sama Ibu kamu. Iya. Udahnya sambil menjawab dengan senyuman yang penuh dengan kelembutan selembut rayuan ayah kepada ibu.
             
    Laju Kereta yang santai, menikmati hembusan pelan demi pelan yang membuat sejuk di hilir. Hari ini Panas ya. Iya, aku tau ini panas tapi gak peduli mau panas mau dingin . Yang ada di benakku hanya menikmati jalanan yang melewati pohon demi pohon yang sejuk ini.  Walau cuaca panas, ingat kalau kita berjalan dengan lambat dan menikmatinya pasti sejuk. Iya sesejuk saat aku di dekat kamu.
Hemmmmm  . “Dia hanya memberi segelintir senyuman yang manja . Gombal aja pandenya ya. Gak ahh. Kan aku bukan satu atau dua kali mengucapkan ini. Bahkan saat kita lagi berkomunikasi lewat telpon genggam juga sering. Iya juga sih .
                
     Seperempat jam kemudian, hampir sampai ke tujuan yang mau di kunjungi. Ntar kalau kita kesana gak ad buahnya gak apa-apa kan. Iya gak papa yang penting kita sudah bisa dan pernah ke tempat yang jauh dari penduduk kota itu.

   Udara Sejuk semakin di nikmatin dengan penciuman manja. Aku membayangkan bisa memetiknya lalu ku dokumentasikan ke kamera yang sudah ku genggam ini. Lihat tuh banyak ya yang bertanam di daerah sesejuk ini. Pasti seru metiknya, enak aja metik-metik gitu. Ada kepuasan tersendiri lalu di hidangi tanaman yang hijau menggelimang . iya aku juga, seneng banget neglihat hijau-hijau begini. Sama seperti kebun di tempat tante ku. Wahhh Senenglah pokoknya Sambil menebarkan senyum kemana-mana sampai ngelirik aku dengan lembut .
                
   Sewaktu di perjalanan yang kurang bagus, bebatuan , kerikil-krikil kecil ada beberapa anak kecil masih berumuran 10 sampai 13 tahunan lah. “Bang, Mintak sumbangan nya dong mau beli bakwan ntah goregan . Mana bo bang. Sambil ngejulurin kardus indomie bekas. Tanpa segan, Na boo deg. Siapa yang tidak kegirangan kalo mereka sekecil ini di kasih uang yang tak seberapa besar nominalnya. Dari jauh mereka teriak. Makasih dah Abang ganteng dan kakak cantik. “Tertawa lalu senyum kami berdua dia tas kereta :)
                 
    Yaa, kita sudah sampai . . . bentar di parkirin dulu sepeda motornya ya. Langsung masuk aja. Terdengar dari suara di depan gerbang taman. Gak asing lagi, itu suara uwak yang membesarkan Tanaman-tanaman nya yang sudah pernah jumpa dengan Bapak Nomor 1 di indonesia “Susilo Bambang Yudoyono” . iya , uwak itu pernah meng di pestival menanam tumbuhan dengan teratur dan hasilnya memuaskan si penyimak.  iyaa wak. Sahut kami berdua secara bersamaan.
Mau ngapain? Mau fhoto-fhoto atau mau metik, mau maen-maen aja. “Uwak itu pun menanyakan kepastian . Mau semuanya wak. Hehehe. Dengan becandaan yang membuat akrab . Oh iya kemaren uwak bilang hari kamis datangnya. Manala ? iya. Itu lihat aja di taman yang sebelah kiri.
Cantiknyaa, Merah merona, Putih mendekap di merah itu. Aroma Buah yang membuat ciri khas nya bisa ketebak . Itu Strawberi . Ambil saja, jangan sungkan-sungkan . Petik dengan lembut ya nak. Biar rasanya lebih lembut. “Saut uwak dari luar taman .
                
      Sumpah, keren banget ni tempat. Baru kali ini ngelihat taman Strawberi seluas dan secantik ini. Iya dong. Sama kayak kamu kan cantiknya. Hehehe “Ahh kamu ini, dimana-mana masih saja bisa ngerayu. Buah yang sudah jatuh ketanah itu sudah gak bagus lagi, karena sudah sempat melekat di dasar tanah. Jadi bisa busuk. Oh gitu ya. Iya .
Langit memang paling bersahabat saat kita berdua sedang dilanda kesamaan yang benar-benar senang ini bisa kita rasakan berdua. Aku gak nyangka sesenang ini, selepas ini . Makasih yah sudah ngajak aku kesini. J Dalam hati terucap, harusnya aku yang berterima kasih, kalau tanpa kamu Strawberi-strawberi ini akan pahit rasanya. Tak semanis dan tak semasam khas buah itu. Sambil menepuk pundaknya, hayoo ngapain ngelamun ? mikirin apaan, e’ehhh . gak mikirin apa-apa koq. Ohh iya, sama-sama . aku juga senang bisa di tempat ini bersama kamu Senyum manja pun sama-sama di keluarin sambil mengusap rambut hitam yang indah .
                
      Berapa menit saja pergi dengan seiring hembusan angin yang merdu. Menyapa semua tanaman dengan manja. Membuat dedaunan bersepoi-sepoi. Bagus ya cuacanya, kamu gak mau berfhoto. Aku bawa’ kamera ni. Bolehh . Dengan berfose yang sudah apa adanya yang penting eksis. Gak peduli orang melihat . Memuji lagi “Kamu koq cantik gitu sih, gak cantik amat sih tapi kamu punya karisma. Punya daya tarik ayng belum tentu semua wanita memilikinya . Wah berarti kamu sudah termasuk diantara 7 bidadari yang turun dari angkasa itu Sambil menyenggol . Udah dehh jangan buat aku kegirangan gini. “Malu berkesinambungan.
                 
      Sudah Mulai gelap, Senja juga sudah turun tuh. Balik yok . Perjalanan kita masih panjang. Berjalan berpegangan, sambil mendekati uwak. Wak kami pulang dulu , kapan-kapan kesini lagi. Ini buat uwak. Hanya membalas senyuman dan ucapan terima kasih. Kalian cocok yah, kakak adeg ? Bukan, kenapa emang wak ? Ada mirip-miripnya. Ahaaha. Ketawa’ berdua sampek gak di peduliin lagi orang melihat. Uwak ini ada-ada aja .yauda, kami balek dulu ya wak. Iya nak. Kapan-kapan kesini lagi yaa. Dengan senang hati batin membalas
                
     Sepeda motor matic punya Wanita idaman di hidupin, starter dibunyi kan. Tarik gas dengan manja. Kita langsung pulang atau mau makan dulu ? terserah kamu aja sih. Kemana pun kita, aku selalu ngikut di belakang . okee, pegangan yaa.
Pelukan di lontarkan pelan-pelan di perut yang penuh buncit. Ihh sudah banyak lemaknya. “Ngejek si perut yang sudah berlempit-lempit 4 bait. Yee ngomongin orng, kayak kamu gak buncit aja. Ketawa’ berdua bersamaan . Dagu di hempaskan ke pundak kiri dengan lembut, sambil menikmati angin yang sejuk itu. Membiarkan Udara ini menikmati kesenangan .
Tangan kiri di genggam dengan erat, terucap “Kita itu bener-bener sudah sama-sama takut ya. Aku takud kehilangan kamu, kamu takud kehilangan kenangan kita yang sudah berlalu. Tapi aku gak bisa bedain ini rasa sayang pacar atau sahabat. Hati memang gak bisa bohong aku tetap sayang, sesayang lebih dari teman.” Iya, aku juga mengerti. Tapi aku gak tau mau gimana. Aku gak mau kita putus, lalu kita cuek-cuekan. Gak enak banget. Aku kangen diperhatiin sama cerewetan kamu. “Sapa ku dengan tegas . I Love you . di balas I love you too . Senang berbinar-binar terlihat jelas saat hati berkata jujur apa adanya .

Makasih ya sudah bisa seperti abang aku sendiri, makasih juga udah selalu ngingetin kalo aku lupa . udah , itu kan sudah tak jauh lagi dari kebiasaanku sehari-hari . Kecup pipih dengan manja sambil menutup mata .

     Malam pun sudah semakin muncul, aku sudah kembali ke rumah dan dia juga sudah kembali. Lihat hape, ketik pesan singkat. Udah nyampek rumah belum? Sending . . .   Udah kok bang. Syukurlah yaelah , Padahal tadi udah lama loh ketemu, sudah lama bareng masih saja bisa smsn. Pantang gak ad kabar 1 menit. Hehehe Balesan yang lagi seneng-senengnya .

    Aku sayang banget sama kamu :* Cium Jelek . hehe “Aku juga sayang kamu, Cium hidung mancung”

Sama-sama merebahkan badan ke tempat tidur . Masih saja teringat jelas kesenangan hari ini. Senang yang tak pernah di rasain , seneng yang bisa buat dahaga rindu menjadi lengkap. Saling ngingatkan “Jangan lupa sholat, ngaji lagi” udah adzan tuh. Yo’ii. Sholat yok jangan lupa do’ain masa depan kita yah hehehee . See you .
                
  By : Fikri Ibrahim Hrp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar